MAKALAH PENALARAN
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata
Bahasa Indonesia
DISUSUN
OLEH :
TAUFIK SEPTIYAN HIDAYAT (D1A151071)
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
FAKULTAS
MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN
FARMASI
2016
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الر حيم
Sembah sujud syukurku terhadap Tuhan
yang Maha Esa, atas segala limpahan dan karunia-nya kepada saya, sehingga
saya dapat menyelesaikan laporan ini walaupun sedikit banyak terjadi halangan
dan rintangan dalam tahap penyelesaian.
Tak lupa pula sholawat beserta
salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada Jungjungan kita Nabi MUHAMMAD
SAW, beserta keluarga, sahabat dan seluruh umatnya yang senantiasa masih
berpengang teguh tehadap ajaran yang di bawanya hingga akhir zaman.
Laporan ini ditulis untuk memenuhi
tugas laporan praktikum botani farmasi.. Terlaksananya penyusunan ini tak lepas
dari pengawasan dan bimbingan pihak lain, maka sepantasnya penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada orang yang telah berjasa dalam penulisan ini.
Kepada semua pihak tersebut , semoga amal baik yang telah dilakukannya mendapat
balasan terbaik dari Allah SWT serta mendapat limpahan rahmat-nya. Amien .
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pencarian pengetahuan yang benar harus berlangsung
menurut prosedur atau kaedah hukum, yaitu berdasarkan logika. Sedangkan
aplikasi dari logika dapat disebut dengan penalaran dan pengetahuan yang benar
dapat disebut dengan pengetahuan ilmiah. Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah
dapat digunakan dua jenis penalaran, yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran
Induktif. Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu
peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir
pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode
ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen
dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih
dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya
dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut,
konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. Penalaran
induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil
pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru
yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari
penalaran deduktif. Dengan demikian, untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah kedua
penalaran tersebut dapat digunakan secara bersama-sama dan saling mengisi, dan
dilaksanakan dalam suatu wujud penelitian ilmiah yang menggunakan metode ilmiah
dan taat pada hukum-hukum logika
1.2 Rumusan Masalah
Dengan
berpedoman pada uraian yang ada dalam latar belakang yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dipandang perlu untuk melakukan perumusan masalah, Rumusan
dalam makalah ini sebagai berikut :
1.Apakah
yang dimaksud dengan pernalaran?
2.Apa saja macam-macam prenalaran
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari mempelajari materi pernalaran ini, antara lain:
1.Mengetahui definisi Pernalaran.
2.Memahami arti Pernalaran.
3.Mampu menjelaskan tentang Pernalaran.
1.4 Manfaat
Dengan mempelajari materi pernalaran,
Diharapkan kita mampu mengaplikasikan ragam penulisan dengan baik dan benar di
dalam kehidupan sehati-hari. Selain hal tersebut, dengan mempelajari materi tentang
pernalaran kita sudah mencerminkan sebagai bangsa indonesia yang baik karena
mencintai bahasa indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pernalaran
Pernalaran adalah suatu proses berfikir manusia
untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu
simpulan. Data atau fakta yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tudak
benar. Di sinilah letaknya kerja pernalaran. Orang akan menerima data danfakta
yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yangg belum jelas kebenarannya.
Data yang dapat dipergunakandalam pernalaran untuk mencapai satu simoulan ini
harus berbentuk kalimat pernyataan. Kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan
sebagai data itu disebut proposisi.
2.1.1 Pengertian Proposisi
Pernyataan tentang hubungan yang
terdapat di antara subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah
pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang
membentuk kalimat. Ada pula jenis-jenis proposisi sebagai berikut:
a. Berdasarkan
bentuknya
ü Proposisi
tunggal
ü Proposisi
majemuk
b. Berdasakan
sifatnya
ü Proposisi
kategorial
ü Proposisi
kondisional
c. Berdasarkan
kualitasnya
ü Proposisi
negatif
ü Proposisi
positif
d. Berdasarkan
kuantitasnya
ü Proposisi
universal (umum)
ü Proposisi
khusus
2.1.2 Bentuk-Bentuk Proposisi
a. Proposisi
umum-positif.
b. Proposisi
umum-negatif.
c. Proposisi
khusus-positif.
d. Proposisi
khusus-negatif.
2.2 Macam-macam pernalaran
2.2.1 Pernalaran Deduktif
Pernalaran deduktif bertolak dari
sebuah konkluksi atau simpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan
yang lebih umum. Simpulan yang diperoleh tidak mungkin lebih umum daripada
proposisi tempat menarik simpulan itu. Proposisi tempat menarik simpulan itu
adalah premis.
Penariak
simpulan (konkluksi) secara deduktif dapat dilakukan secaralangsung dan dapat
pula dilakukan secara tak langsung.
o Menarik
Simpulan secara Langsung
Simpulan
(konkluksi) secara langsung ditarik dari satu premis. Sebaliknya, konkluksi
yang ditarik dari dua simpulan disebut simpulan tak langsung
o Menarik
Simpulan secara Tidak Langsung
Pernalaran
deduksi yang berupa penarikan simpulan secara tidak langsung memerlukan dua
premis sebagai data. Dari dua premis ini akan dihasilkan sebuah simpulan.
Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat
khusus
Beberapa jenis pernalaran deduksi
dengan penarikan secara tidak langsung, sebagai berikut.
a) Sigolisme
Kategorial
b) Silogisme
Hipotesis
c) Silogisme
alternatif
d) Entimen

1) Letak
kalimat utama di awal paragraf
2) Diawali
dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus
3) Diakhiri
dengan penjelasan
2.2.2 Pernalaran Induktif
Pernalaran
induktif adalah pernalaran yang bertolak dari pernyataan-pernyataan yang khusus
dan menghasilkan simpulan yang umum. Dengan kata lain, Simpulan yang diperoleh
tidak lebih khusus dari pernyataan (premis)
Beberapa bentuk
pernalaran induktif adalah sebagai berikut :
o Generalisasi
Generalisasi
ialah proses pernalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai
sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum.
o Analog
Analog adalah
cara penarikan pernalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang
sama.
o Hubungan
Kausal
Hubungankausal
adalah pernalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, tiga hubungan antara masalah, yaitu
sebagai berikut :
a) Sebab
- Akibat
b) Akibat
- Sebab
c) Akibat
- Akibat

1) Letak
kalimat utama di akhir paragraf
2) Diawali
dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum
3) Paragraf
induktif diakhiri dengan kesimpulan
2.2.3 Salah Nalar
Gagasan,
fikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat disebut
salah nalar. Salah nalar ini disebabkan oleh ketidak tetapan orang mengikuti
tata cara pikirannya.apabila kita perhatikan beberapa kalimat dalam bahasa
indonesia secara cermat, kadang kadang kita temukan beberapa pernyataan atau
premis tidak masuk akal. Kalimat-kalimat yang seperti itu disebut kalimat dari
hasil salah nalar. Kita dapat membagi salah nalar itu dalam beberapa macam,
yaitu sebagai berikut :
o Deduksi
yang Salah
Salah nalar yang
disebabkan oleh deduksi yang salah merupakan salah nalar yang amat sering
dilakukan orang. Hal ini terjadi karena orang salah mengambil simpulan dari
suatu silogisme dengan diawali oleh premis yang salah atau tidak memenuhi
syarat.
o Generalisasi
Terlalu Luas
Salah nalar
jenis ini disesbabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak
seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil
menjadi salah.
o Pemilihan
Terbatas pada Dua Alternatif
o Penyebab
yang Salah Nalar
Salah nalar
jenis ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan
terjadi pergeseran maksud.
o Analogi
yang salah
Salah nalar
dapat terjadi apabila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain, dengan
anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepasatian persamaan pada
segi yang lain.
o Argunentasi
Bidik Orang
Salah nalar
jenis adalah salah nalar yang disebabkan oleh menghubungkan sifat seseorang
dengan tugas yang dibebankannya. Dengan kata lain, sesuatu itu selalu
dihubungkan dengan orangnya.
o Meniru-niru
yang sudah ada
Salah nalar
jenis ini adalah salah nalar yang berhubungan dengan anggapan bahwwaa sesuatu
itu dapat kita lakukan kalau atasan kita melakukan itu
o Penyamarataan
Para Ahli
Salah nalar ini
disebabkan oleh anggapan orang tentang berbagai ilmu dengan pandangan yang
sama. Hal ini akan mengakibatkan kekeliruan mengambil simpulan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pernalaran karangan ialah proses
berfikir logis untuk mengkaji hubungan-hubungan fakta yang terdapat dalam
karangan sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa pengetahuan atau
pengertian baru. Kemudian hasil atau simpulan dalam suatu karangan itu
menghasilkan semua analisi induktif dan deduktif.
Induktif dan deduktif pada dasarnya
merupakan proses bernalar yang nantinya akan menghasilkan suatu simpulan.
3.2 Saran
Dari
pembahasan yang sudah di uraikan, kami berharap agar mahasiswa dapat
mengaplikasikan pernalaran dalam suatu penulisan karya ilmiah.sehingga jika hal
tersebut diaplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari, maka suatu karya tulis
akan mudah difahami oleh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
http://lullymemangiseng.blogspot.com/2013/03/pengertian-penalaran-deduktif-dan.html. Di unggah pada tanggal 8 januari 2016.
https://id.wikipedia.org/.
Di unggah pada tanggal 8 januari 2016.
http://bahrulsuper.blogspot.com/.
Di unggah pada tanggal 8 januari 2016.
http://khanndi.blogspot.com/. Di unggah pada tanggal 8 januari 2016.